Freedom in Christ
By: Chandra
Tanpa pengorbanan mustahil kemerdekaan dapat diperoleh. Bangsa Indonesia telah melalui masa yang cukup panjang dalam keadaan terjajah. Dengan moto “merdeka atau mati” setiap penduduk bangsa ini berjuang untuk mengubah sejarah bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang mendeka walau dengan harga yang sangat mahal. Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga dapat di bandingkan dengan nyawa. Banyak pribadi di berbagai bangsa dengan rela membahayakan nyawa merka demi sebuah kemerdekaan. Seluruh bangsa di dunia ini setuju bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan berapapun harganya akan di bayar untuk memperoleh kemerdekaan.
Demikian pula dalam kehidupan spiritual manusia berupaya dengan berbagai cara untuk terbebas dari penjajahan dosa yang terus mengalahkan manusia. Betapapun kerasnya seorang manusia berupaya mengatasi dosa ia akan terjatuh dan terjatuh lagi dalam dosa itu. Hal ini telah menjadikan manusia frustasi dan akhirnya meyerah pada dosa sehingga mencari pembenaran diri diantaranya dengan mengusung paham hedonism yang berpendapat hidup ini harus dinikmati dengan bersenang – senang dan berfoya – foya karena kematian adalah akhir dari semuanya, tidak ada kehidupan setelah kematian, dan bahkan apa yang mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. Disisi lain bentuk frustasi manusia karena dosa membawa sebagian anak manusia kedalam kehidupan yang menjauhkan diri dari hingar – bingar dunia dengan memilih menyendiri. Namun ada juga manusia yang berupaya mengalahkan dosa dengan menjalankan seluruh aturan agamawi yang menjebak mereka dalam pola legalitas tanpa moralitas yang benar.
Dosa menjadi momok yang sangat menakutkan bagi manusia. Karena oleh dosa manusia mengalami bebagai penderitaan seperti kelaparan, sakit – penyakit, kemiskinan, perang dan lain sebagainya. Dengan kekuatan manusia mustahil dosa yang telah menjajah manusia selama berabad – abad dapat di kalahkan. Di butuhkan sosok yang sempurna untuk dapat mengakhiri penjajahhan dosa atas manusia. Dan sang pembebas itu haruslah datang dari pihak yang lebih besar dari manusia yaitu Tuhan semesta alam sang pencipta manusia. Demi membawa manusia dalam kemerdekaan seutuhya Tuhan telah membangkitkan pribadi – pribadi yang besar dimana melalui mereka telah di beritakan bahwa kemerdekaan sejati hanya ada dalam Allah. Namun hal itu pun tidak diresponi anak manusia sebagai jalan yang memberi jaminan kemerdekaan bagi mereka. Dalam kasih-Nya yang besar bagi manusia Allah berinkarnasi menjadi manusia. Ia merendahkan diri-Nya dan menjadi sama dengan manusia. Dalam keadaan sebagai manusia Ia mengalami berbagai pencobaab dan Ia menang terhadap semua godaan itu. Dan sebagai jaminan atas kemerdekaan yang Ia tawarkan pada manusia Tuhan Yesus rela meneteskan darah-Nya untuk menebus umat manusia dari penjajahan dosa. Darah Yesus memberi kemerdekaan seutuhnya pada manusia. Hanya oleh darah Yesus manusia di perdamaikan kembali dengan Allah dan mendapatkan jaminan kemenangan terhadap dosa. Kemenangan-Nya atas kuasa dosa dinyatakan dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati dan naik ke Surga untuk menyiapkan tempat bagi umat manusia yang memutuskan untuk meresponi karya –Nya bagi mereka dengan menyerahkan diri pada persekutuan dengan-Nya. Dengan jalan demikian Yesus memberikan kepastian pada umat manusia bahwa mereka dapat menikmati kehidupan dalam kemerdekaan yang sejati.