Senin, 14 November 2016

PELAJARAN 1: ALLAH, MANUSIA DAN DOSA


Pelajaran 1                                                                                          
ALLAH, MANUSIA DAN DOSA
ALLAH
Pembuktian Bahwa Allah Ada
1.     Bukti pertama: segala sesuatu yang dirancang pasti memiliki perancang
Rancangan tubuh manusia memerlukan keberadaan seorang perancang. Para ilmuwan mengatakan bahwa otak menyimpan dan mengingat ribuan gambaran mental, menggabungkannya, dan memecahkan masalah, menikmati keindahan, memahami diri sendiri, dan menginginkan seseorang berkembang mencapai yang terbaik baginya. Aliran listrik yang berasal dari otak mengatur semua kegiatan otot di dalam tubuh kita. Komputer juga berfungsi melalui kejutan listrik. Akan tetapi diperlukan pemikiran manusia untuk menemukan komputer dan makhluk manusia untuk membuat komputer dan menentukan apa yang harus dilakukan. Tidaklah mengherankan jikalau penulis Mazmur mengatakan bahwa tubuh manusia berbicara tegas dan jelas tentang Pencipta yang mengagumkan:"Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat; dan jiwaku benar-benar menyadarinya." - Mazmur 139:14. 
Kita tidak harus melihat jauh-jauh untuk mengetahui pekerjaan Tuhan. rancangan yang rumit di dalam otak manusia dan organ tubuh lainnya adalah pekerjaan Tuhan, dan menunjukkan kepada perancang trampil yang tidak terhingga. Tidak ada pompa buatan manusia yang dapat menandingi jantung manusia. Tidak ada jaringan komputer yang dapat menyamai sistem syaraf kita. Tidak ada jaringan televisi yang seefisien suara, telinga dan mata manusia. Tidak ada sistem pemanas dan pendingin ruangan pusat yang menandingi pekerjaan hidung, paru-paru dan kulit kita. Kerumitan tubuh manusia menyatakan bahwa pastilah ada seseorang yang merancangnya, dan Seseorang itu adalah Tuhan. Tubuh manusia adalah sistem organ yang lengkap, semua saling berhubungan, dan semuanya dirancang secara tuntas. Paru-paru dan jantung, syarat dan otot, semua menyaksikan tugas yang luarbiasa rumitnya yang bergantung kepada tugas rumit lainnya. Jikalau anda harus menandai sepuluh keping mata uang dari satu hingga sepuluh, kemudian meletakkannya di dalam saku anda, mengocoknya, dan kemudian mengeluarkannya dan meletakkan satu per satu kembali di saku anda, apakah kemungkinannya anda melakukannya dalam urutan angka yang sama?   Dengan hukum matematika, anda hanya mungkin melakukannya sekali dalam sepuluh milyar mengambilnya dalam urutan angka yang persis sama dari satu hingga sepuluh. Sekarang pikirkanlah kemungkinan bahwa perut, otak, jantung, hati, pembuluh darah, ginjal, telinga, mata, dan gigi berkembang bersama dan mulai berfungsi pada saat yang sama. Apakah penjelasan yang paling masuk akal tentang rancangan tubuh manusia? "Maka berfirmanlah Tuhan: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ...MAKA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA MENURUT GAMBARNYA, laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka." - Kejadian 1:26, 27.  Manusia lelaki dan wanita pertama tidak terjadi begitu saja. Alkitab menyatakan bahwa Tuhan menciptakan kita menurut gambarNya. Ia memikirkan dan menjadikan kita ada.
2. Bukti ke dua: segala sesuatu ada penciptanya
Bukti tentang keberadaaan Tuhan tidak hanya terbatas pada rancangan tubuh kita saja; bukti itu juga tersebar di langit. Lihatlah ke langit di waktu malam. Di atas bintang yang kita sebut galaksi dari milyaran matahari yang serupa dengan matahari kita. Sebenarnya, matahari kita dan planet yang mengitarinya adalah bagian dari Galaksi Bimasakti. Dan galaksi ini hanyalah salah satu dari lebih dari seratus milyar galaksi yang dapat dilihat melalui teleskop raksasa di bumi dan melalui teleskop Hubble di angkasa. Tidaklah mengherankan ketika penulis Mazmur menyimpulkan bahwa bintang-bintang menceritakan kemuliaan Sang Pencipta: "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan  tanganNya." - Mazmur 19:1-3.  "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." - Kejadian 1:1. "[Tuhan] ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam dia." - Kolose 1:17. 
Semua ciptaan menjadi saksi bagi Tuhan Sang Perancang Ulung dan Pencipta Mahakuasa. Secara sederhana, "Pada mulanya Allah" kita menemukan jawaban bagi misteri kehidupan. Di sana ada Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Banyak pemikir ilmiah besarpada masa sekarang ini percaya kepada Tuhan. Dr. Arthur Compton, fisikawan pemenang Hadiah Nobel, berkomentar tentang ayat Alkitab ini, dia berkata:  "Bagi saya sendiri, iman dimulai dari kesadaran bahwa sesuatu yang memiliki inteligen tertinggi yang menjadikan jagat raya dan menciptakan manusia. Tidaklah sulit bagi saya untuk meyakini ini, karena sangat gamblang bahwa di mana ada rencana di sana ada sesuatu berinteligen yang ilahi. Jagat raya yang terbuka dan teratur menyaksikan kebenaran tentang pernyataan teragung yang pernah diucapkan "Pada mulanya Allah"." Alkitab tidak berusaha membuktikan Tuhan; Alkitab menyatakan keberadaanNya.  Dr. Arthur Conklin, seorang biolog ternama, pernah menulis: "Kemungkinan kehidupan berasal dari ketidaksengajaan adalah sama dengan probabilitas munculnya sebuah kamus lengkap dari ledakan pada sebuah rumah percetakan." Kita mengetahui bahwa manusia tidak dapat membuat sesuatu dari nihil. Kita dapat membangun sesuatu, menemukian sesuatu, merangkaikan sesuatu, tetapi tidak pernah menciptakan sesuatu dari kosong bahkan menciptakan kodok terkecil atau bunga paling sederhana sekalipun. Segala sesuatu di sekeliling kita menyerukan bahwa Tuhan merancang, Tuhan menciptakan, Tuhan merawat. Jawaban yang paling dapat dipercaya tentang asal usul jagat raya, dunia ini, dan manusia, adalah Tuhan.
MANUSIA
Tujuan penciptaan manusia
 Tuhan yang merancang langit berbintang, yang menciptakan jagat raya, merindukan hubungan pribadi dengan kita. Ia memiliki hubungan pribadi dengan Musa: "Dan Tuhan berbicara kepada Musa ... seperti seorang berbicara kepada temannya" (Keluaran 33:11).  Tuhan ingin memiliki hubungan pribadi dengan anda dan menjadi Sahabat anda. Yesus berjanji kepada orang-orang yang mengikut Dia: "Kamu adalah sahabatKu" (Yohanes 15:14).  Semua manusia bergumul dengan pemikiran tentang Tuhan, karena manusia pada dasarnya adalah rohani. Tidak ada satupun binatang yang mendirikan altar pemujaan. Namun di mana-mana anda bertemu dengan orang, lelaki dan wanita, mereka berbakti pada “tuhan”. Jauh di dalam setiap hati manusia ada keinginan alamiah untuk berbakti, kesadaran tentang Tuhan, keinginan untuk menjadi teman dari Tuhan. ketika kita menanggapi kerinduan kita dan menemukan Tuhan, tidak ada lagi keraguan tentang keberadaanNya dan kebutuhan kita. Seorang profesor dari universitas di St. Petersburg membuat pernyataan yang menyatakan komentar umum yang dibuat orang bekas ateis di bekas wilayah Uni Soviet: "Saya telah mencari makna kehidupan di dalam riset ilmiah, tetapi tidak menemukan apa-apa yang dapat dipercaya. Para ilmuwan di sekitar saya memiliki perasaan kosong yang sama. Ketika saya melihat ke jagat raya yang luas melalui ilmu astronomi, dan kekosongan di dalam jiwa saya, saya merasakan di sana pasti ada sesuatu makna. Maka, ketika saya menerima Alkitab dan mulai membacanya, kekosongan di dalam kehidupan saya terisi. Saya menemukan Alkitab adalah satu-satunya sumber kepercayaan bagi jiwa saya. Saya telah menerima Yesus sebagai Juruselamat saya dan telah menemukan kedamaian yang sejati dan kepuasan di dalam kehidupan." 
Seorang Krisen percaya kepada Tuhan karenan ia telah bertemu dengan Dia dan menemukan bahwa Ia memuaskan kebutuhan jiwa yang terdalam. Tuhan yang dengan sukacita ditemukan keberadaanNya oleh orang Kristen, memberi kita perspektif baru, makna baru, motif baru, dan sukacita baru. Tuhan tidak menjanjikan kehidupan yang terbebas dari kesulitan dan konflik, tetapi Ia menjamin kita bahwa Ia akan menuntun dan menjaga kita jikalau kita memiliki hubungan pribadi denganNya. Inilah keajaiban terbesar sepanjang masa: Tuhan Yang Mahakuasa yang merancang, menciptakan, dan menjaga jagat raya juga menginginkan hubungan pribadi dengan setiap manusia.   Daud sangat memahami hal ini, ketika ia menuliskan: "Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan; apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?" - Mazmur 8:4, 5.  Pencipta kita mengingat kita masing-masing. Ia tertarik secara pribadi kepada anda seolah anda adalah satu-satunya makhluk yang Ia ciptakan.  
Pola penciptaan manusia
Pola yang digunakan Tuhan dalam menciptakan lelaki dan wanita adalah dengan menciptakan manusia menurut gambar dan rupanya ("Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia." - Kejadian 1:27).  Pada hakikatnya manusia diciptakan “menurut gambar dan rupa”Allah (Kej 1:26-27). Sebagian besar ahli Perjanjian Lama setuju bahwa kata gambar (tselem) harus diartikan sebagai “gambar yang asli”, sedangkan kata rupa (demuth) harus diartikan “turunan (fotocopy), tembusan”. Sekalipun ada perbedaan di antara ahli Perjanjian Lama dalam menerangkan hubungan antara gambar dan rupa, namun pada pokoknya, semua mengakui bahwa kedua kata itu saling melengkapi dan menunjuk kepada hubungan antara manusia dengan penciptanya, yaitu kesamaan antara manusia dengan Allah. Kesamaan inilah yang menjadikan manusia sebagai mahkota ciptaan Allah (Mzm 8) dan yang membedakannya dari makhluk ciptaan lainnya Karena kita diciptakan menurut gambar Allah, kemampuan kita merenungkan dan merasakan, mengingat dan mengharap, mengagumi dan menganalisa semuanya berasal dari Dia. “kesamaan” manusia dengan Allah terletak pada:
1.     Kesamaan Rohani:  “Allah menganugerahkannya sifat-sifat yang dimiliki-Nya sebagai roh. Dengan demikian, manusia berbeda dari semua makhluk lain yang mendiami bumi ini, serta berkedudukan jauh lebih tinggi daripada mereka.  Manusia mampu berkomunikasi dgn penciptanya. Kesamaan sifat antara Allah dan manusia ….. juga merupakan keadaan yg diperlukan untuk mengenal Allah dan karena itu merupakan dasar dari kesalehan kita. Bila kita tidak diciptakan menurut gambar Allah, kita tidak dapat mengenal Dia. Kita akan sama dgn binatang yg akhirnya binasa (Henry C. Thiessen 1992:237) Manusia diberi kemampuan intelektual yg tinggi (berakal) tersirat dalam perintah untuk mengusahakan Taman Eden (Kej 2:15), Perintah untuk menguasai bumi serta segala isinya (Kej 1:26,28),  Memberi nama kepada segala binatang di bumi (Kej 2:19-20)
2.     Kesamaan Moral:         Artinya: manusia dilengkapi dengan kebenaran dan kekudusan. Pada mulanya manusia memiliki baik kebenaran dan kekudusan. Konteks Kejadian 1 dan 2 membuktikan hal itu, yaitu ketika manusia diciptakan, sebelum kejatuhan ke dalam dosa. Hanya dengan dasar kebenaran dan kekudusan inilah manusia dapat bersekutu dengan Allah. Kenyataan ini juga dapat disimpulkan dari Kej 1:31 yg menyatakan, “Allah melihat segala yg dijadikan-Nya itu sesungguhnya amat baik”. Kata “segala” mencakup juga manusia yg diciptakan dengan keadaan moral yg sempurna. Apakah yg dimaksud dgn kebenaran dan kekudusan mula-mula? Kebenaran dan kekudusan mula-mula dapat diartikan sebagai kecenderungan kasih sayang dan kehendak manusia ke arah pengetahuan rohani tentang Allah dan hal-hal yg berhubungan dengan Allah pada umunya, sekalipun disertai kesanggupan untuk salah pilih.
3.     Kesamaan Sosial:        Sifat sosial Allah didasarkan pada kasih sayang-Nya. Karena Allah memiliki sifat sosial, maka Ia menganugerahkan kepada manusia sifat sosial. Akibatnya, manusia senantiasa mencari sahabat untuk bersekutu dengannya. pertama-tama manusia menemukan persahabatan dgn Allah sendiri. Allah menciptakan manusia utk dirinya sendiri dan manusia menemukan kpeuasan tertinggi dalam persekutuan dgn Tuhannya.  Di samping itu, Allah jg menganugerahkan persahabatan manusiawi. Ia menciptakan perempuan sebagai mitra laki - laki untuk mengelolah seluruh ciptaan yang telah dipercayakan Tuhan paada manusia. Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan membangun relasi dengan sesamanya dalam mengelolah ciptaan Tuhan. Oleh karena itu sikap saling menghormati sebagai sesama harus dimiliki setiap manusia.
DOSA
Setelah menciptakan Adam dan Hawa, lelaki dan perempuan pertama di dunia, Allah berbicara kepada mereka muka dengan muka. Tetapi ketika Allah datang mengunjungi mereka setelah mereka berdosa, apa yang mereka lakukan?   "Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman." - Kejadian 3:8. Dosa merusak kontak muka dengan muka dengan Tuhan. setelah dosa masuk ke dalam dunia kita, maka penderitaan dan kemmatian menadi konsekuensi dari perbuatan dosa Adam dan Hawa.
Adam dan Hawa memiliki segala sesuatu yang membuat mereka bahagia. Mereka menikmati kesehatan fisik dan mental yang sempurna, hidup di rumah taman yang indah di dunia tanpa cacat (Kejadian 2:8; 1:28-31).  Tuhan menjanjikan anak-anak dan kemampuan untuk berpikir kreatif, dan menemukan kepuasan di dalam pekerjaan tangan mereka (Kejadian 1:28; 2:15). Mereka mengalami persekutuan muka dengan muka dengan Pencipta mereka. Tidak ada jejak kekhawatiran, ketakutan, atau kesakitan yang menodai hari-hari mereka yang cerah. Beberapa waktu setelah Tuhan menciptakan dunia yang sempurna, Iblis datang ke dalam Taman Eden untuk mencobai Adam dan Hawa agar melanggar perintah Penciptanya. Tuhan membatasi ruang gerak pengaruh Iblis pada satu pohon di dalam taman, pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Dan ia memperingatkan pasangan manusia pertama untuk menjauh dari pohon itu dan tidak memakan buahnya, atau mereka akan mati. Namun suatu hari Hawa berjalan di sekitar pohon terlarang itu. Iblis segera bersiap memamerkan dagangannya. Ia mengatakan bahwa Tuhan telah berbohong kepada Hawa dan jika ia makan buah pohon itu, ia tidak akan mati, tetapi menjadi bijaksana seperti Tuhan Sendiri, mengetahui yang baik dan yang jahat. Tragisnya, Hawa, dan kemudian Adam. Yang hanya mengetahui yang baik, membiarkan Iblis membohongi mereka, dan mereka makan buah terlarang itu--yakni, memutuskan ikatan kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan. Tuhan merencanakan agar Adam dan Hawa "berkuasa" atas dunia sebagai pemelihara dari karya ciptaan Tuhan (Kejadian 1:26). Namun karena mereka memutuskan kepercayaan kepada Tuhan dan
memilih Iblis sebagai pemimpin baru mereka, pasangan ini kehilangan kekuasaan mereka. Sekarang ini, Iblis mengakui dunia sebagai miliknya dan mencoba sebisanya untuk memperbudak manusia di dalamnya. Ada banyak saat ketika kita menemukan diri melakukan sesuatu karena cinta diri atau bahkan sesuatu yang kejam ketika kita ingin melakukan sebaliknya. Mengapa? Karena musuh yang tidak tampak, Iblis, yang bekerja keras membuat orang gagal secara moral. Ketika anda membaca bab 3 dari buku Kejadian, anda akan menemukan bahwa dosa menyebabkan Adam dan Hawa bersembunyi dari Tuhan karena takut. Dosa mempengaruhi semua ciptaan. Duri muncul di samping bunga. Tanah menderita kekeringan, dan pekerjaan menjadi sebuah beban. Penyakit mulai menyerang tanpa pandang bulu. Iri hati, kebencian, dan tamak melipatgandakan penderitaan manusia. Yang paling mengerikan, bersama dosa datang kematian!
Dosa begitu mengerikan dan menghancurkkan. Maka muncullah pertang=yaan Mengapa Tuhan tidak menciptakan makhluk yang tidak dapat berbuat dosa? Jika demikian, tidak akan ada masalah kejahatan di dunia kita. Tetapi Tuhan menginginkan agar manusia dapat memiliki hubungan bermakna. Maka "Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya" (Kejadian 1:27). Ini berarti bahwa kita adalah bebas dan bertanggung jawab. Kita dapat memutuskan untuk mengasihi Tuhan atau berbalik daripadaNya. Tuhan memberikan malaikat dan manusia sepanjang zaman, watak rohani dan kemampuan untuk membuat keputusan nyata. "Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah" - Yoshua 24:15.  Tuhan menantang makhluk ciptaan dalam gambarNya untuk memilih berbuat yang benar karena kekuatan bernalar mereka mengatakan bahwa jalan Tuhan adalah yang terbaik. Dan untuk berbalik dari kejahatan karena kekuatan bernalar mereka memperingatkan akan akibat ketidaktaatan dan dosa. Hanya makhluk yang memiliki kekuatan untuk bernalar dan memilih yang dapat mengalami kasih yang sesungguhnya. Tuhan merindukan untuk menciptakan individu yang dapat mengerti dan menghargai watakNya, yang secara bebas menanggapi Dia di dalam kasih, dan diisi dengan kasih kepada sesama. Tuhan sangat ingin berbagi kasihNya sehingga Ia rela mengambil resiko sedemikian besar dalam menciptakan malaikat dan manusia dengan kekuasaan untuk membuat pilihan. Ia mengetahui bahwa sangat mungkin pada suatau hari salah satu makhluk ciptaanNya akan memilih tidak melayani Dia. Iblis adalah makhluk pertama di jagat raya yang membuat pilihan mengerikan itu. tragedi dosa mulai dari dia (Yohanes 8:44, 1 Yohanes 3:8).
Karya Yesus di salib memungkinkan penghancuran dosa
Mengapa Tuhan tidak menghancurkan Lusifer sebelum penyakit dosanya menyebar? Lusifer telah menantang keadilah pemerintahan Tuhan. ia telah berdusta tentang Tuhan. Jikalau Tuhan menghancurkan Lusifer pada saat itu, para malaikat akan mulai melayani Dia karena takut daripada karena kasih. Ini akan mengalahkan tujuan Tuhan dalam menciptakan makhluk dengan kuasa memilih.  Bagaimana seseorang dapat mengetahui bahwa jalan Tuhan adalah yang terbaik? Tuhan memberi setan kesempatan untuk menunjukkan sistem alternatifnya. Inilah sebabnya ia diberi kesempatan untuk mencobai Adam dan Hawa.  Planet ini telah menjadi arena percobaan ketika sifat setan dan ciri pemerintahannya dilawankan dengan watak Tuhan dan ciri pemerintahanNya. Siapakah yang benar? Siapakah yang akhirnya dapat kita percaya? Sedemikian penuh tipu daya si Lusifer, sehingga perlu waktu bagi makhluk hidup di jagat raya untuk benar-benar diyakinkan betapa menghancurkan alternatif dari setan sebenarnya. Namun pada akhirnya setiap orang akan melihat bahwa "upah dosa ialah maut" dan bahwa "karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita" (Roma 6:23).
Di kayu salib para malaikat dan dunia yang tidak berdosa melihat setan apa adanya, pendusta, pembohong, pembunuh. Di sana ia menyatakan watak aslinya dengan membujuk orang untuk membunuh Yesus yang tidak berdosa. Penghuni jagat raya melihat betapa jahat dan tidak berbelas kasihan dosa itu. Kayu salib membuka sepenuhnya motif setan, dan ketika Tuhan menghancurkan setan dan orang-orang yang bertahan di dalam dosa, semua akan mengakui bahwa Tuhan adalah adil.
Kematian Yesus di kayu salib menampilkan maksud setan yang sesungguhnya terhadap semua makhluk ciptaan (Yohanes 12:31, 32). Kayu salib juga menyatakan Kristus apa adanya, yaitu Juruselamat dunia. Di Golgota kuasa kasih menang melawan kecintaan kepada kekuasaan. Kayu salib menyatakan, tanpa diragukan lagi, bahwa hanya kasih yang penuh pengorbananlah yang memotivasi Tuhan rela mananggung akibat dosa manusia dan memerdekakkan manusia dari cengkraman dosa. Di kayu salib, pernyataan Kristus yang tentang kasih Tuhan yang tanpa syarat telah mengalahkan Iblis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar